Panorama Wisata

welcome to our blog

We are Magcro

Footer Widget 3

Diberdayakan oleh Blogger.

Footer Widget 1

Followers

Blog Archive

Footer Widget 2

Blog Archive

AIR KRAN SIAP MINUM

Labels

Pages

Blogger news

Download

BTricks

BThemes

Recent Posts

Pages - Menu

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

  • Garut  News, ( Minggu, 24/10 ).

          Tidak menentunya kondisi cuaca, yang selama ini kerap berlangsung mendung disertai hujan, dinilai sangat mempengaruhi jumlah kunjungan wisata, pada sejumlah obyek daerah tujuan wisata (ODTW) di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

         Diantaranya pada obyek wisata Cipanas, pada musim penghujan ini jumlah pengunjung mengalami penurunan, terutama arena permainan anak-anak, ungkap salah seorang petugas di salah-satu hotel berbintang Cipanas, kepada Garut News, Minggu.

          Ungkapan senada juga mengemuka dari petugas pemungut karcis di Situ (Danau) Bagendit serta Situ Cangkuang, berkurangnya pengunjung juga berlangsung pada lintasan Cikajang – Pameungpeuk, yang sarat dengan hamparan perkebunan teh.

         Padahal jika cuaca cerah, sarat rombongan dengan speda motor maupun mobil terbuka, yang berhenti menikmati panorama perkebunan, sambil mengonsumsi jagung rebus serta segelas air kopi panas.

          Pada obyek wisata sekitar lapangan golf sembilan hold “Flamboyant” Ngamplang, jika cuaca cerah banyak didatangi wisatawan sambil menikmati jagung rebus maupun jagung bakar, tetapi akibat kerap berlangsungnya hujan, serbuan pengunjung tersebut mengalami penurunan.

          Demikian pula pada kawasan Perkebunan Teh Dayeuh Manggung, di Kecamatan Cilawu, meski Minggu nyaris tidak terdapat rombongan pecinta alam yang melakukan pendakian ke gunung Cikuray.

          Padahal panorama alamnya mempesona, berudara bersih dan sejuk serta sarat ditumhuhi beragam jenis vegetasi peneduh.

          Bahkan di alam terbuka tersebut, kerap ditemukan burung elang yang berterbangan bermanuver dari ketinggian mendatangi kerimbunan pohon teh, juga acap terdengar kicau beragam jenis burung lainnya. *** (John).
  • Miniatur Speda Onthel Bisa Menarik Wisatawan Ke Kabupaten Garut, Jawa Barat. (Foto : Nova Nugraha Putra/naskah John Doddy Hidayat).

  •        Resto WNA 310 di Jl. Otista Garut, membidik segmen pasar kaula muda serta tamu dari luar kota, termasuk wisatawan dari Eropa yang antara lain menyediakan menu “Ribs & Steak.


          Sehingga dipastikan bisa menunjang industri pariwisata, sejalan dengan semakin pesatnya kunjungan wisata ke daerah ini, karena kemungkinan Bandung dan Jakarta kian tak nyaman lagi bagi wisatawan, ungkap pemilik “Warung Neng Abung” (WNA) 310, Budi Nurahmat.

          Kepada Garut News, semalam dia mengemukakan, usahanya itu diantaranya didukung mantan karyawan senior dari salah-satu hotel berbintang dari kota besar, sedangkan pendirian Resto Eropa digagas Wakil Bupati setempat, Rd Diky Chandra, katanya.

          Peluncuran resto tersebut, berlangsung semalam bersamaan diselenggarakannya syukuran ulang tahun ke-33 Ketua Parfi Korda Kabupaten Garut, Ny. Rani Permata Diky Chandra, yang dihadiri seluruh kalangan wartawan dari media cetak dan elektronik, Muspida serta para Kepala Dinas di lingkungan Pemkab/Setda setempat.

          Disemarakan pula kalangan artis asal Kabupaten Garut, serta hiburan menyegarkan lainnya berupa lawakan.

           Wakil Bupati, Diky Chandra antara lain mengemukakan, diperlukan beragam terobosan kreativitas dan inovatif, untuk menunjang peningkatan kunjungan wisatawan, karena pariwisata dapat menunjang kegiatan ekonomi produktif masyarakat. *** (John).
  • Aves/ Unggas

    Kasturi raja
    Macau biru
    Macau merah


    Kaka tua jambul kuning besar
    Kaka tua Jambul kuning kecil
    Pergam irian
    Phasatn mas
    Nuri belang kuning
    Jalak kerbau
    Pergam hijau
    Camar laut
    Beo nias
    Merak hijau
    Merak biru
    Kaswari gelambir tunggal
    Kaswari gelambir ganda
    Nuri kepala hitam
    Alap-alap

    Burung hantu
    Mandar besar
    Belibis
    Beliwis kecil
    Angsa hitam
    Angsa putih
    Angsa telaga asin
    Cangak merah
    Burung hantu hingkik
    Jalak sungko
    Dara mahkota
    Mandar abu-abu
    Ayam cina
    Bincarung/kepudang
    Jalak suren
    Nuri sayap hitam
    Betet/bayan
    Nuri hitam
    Rengnek biru
    Rengnek hijau
    Rengnek abu-abu
    Jalak putih
    Anis hitam
    Betet rosalia tamur
    Jalak riau
    Kaka tua jambul oren
    Betet kelabu
    Cendrawasih kuning
    Bangau kepala hitam
    Cangak abu
    Ayam cangegar
    Ayam silper
    Kuntul
    Bangau tong-tong
    Rangkong badak
    Kaka tua raja hitam
    Kaka tua vivi merah
    Elang berontok pase terang
    Elang berontok pase gelap
    Elang hitam
    Elang garuda
    Elang dadali
    Elang bondol
    Elang ular
    Elang laut
    Elang berontok
    Cucak biru
    Perkutut
    Ketilang
    Phasatn Silper
    Rangkong
    Nuri merah
    Bultok

    MAMALIA
    RUSA TUTUL
    BABI HUTAN
    LANDAK JAWA
    BINTURUNG
    RUSA SAMBAR
    KIJANG
    Macan tutul
    Kanguru tanah
    HARIMAU
  • Angsa Hitam Berhasil Dikembangbiakan Di Taman Satwa Cikembulan Garut. (Foto : Wawan Kurniawan/Naskah John Doddy Hidayat).
    Garut  News, ( Minggu, 17/10 ).

          Para pengunjung obyek wisata Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora, sekitar 15 km arah barat dari pusat Kota Garut, Jawa Barat, hingga kini masih terkendala kondisi ruas jalan penghubung sepanjang 1,5 km.

          Selain banyak terdapat kerusakan dan tergenang limpahan air hujan, juga pada salah satu lokasi nyaris semakin memutuskan badan jalan, akibat tergerus luapan sungai Cigunung Agung, diperparah drainase pada kiri dan kanan jalan yang kurang memadai.

          Demikian diungkapkan sejumlah pengunjung asal Kota Bandung, termasuk Arief Budiman(45) kepada Garut News di Taman Satwa tersebut, Minggu.

         Ditemui terpisah, Manager Taman Satwa, Rudy Arifin, SE mengemukakan, sementara pengunjung bisa memanfaatkan ruas jalan yang melintasi Kampung Panenjoan atau dari arah Kecamatan Leles.

          Dia katakan, jika badan jalan itu, benar-benar terputus total, maka akses transfortasi mobilitas perekonomian pun akan menghambat dan mempersulit warga sekitarnya

          Sementara itu, pihaknya pun akan segera melaksanakan penanaman pohon bantuan dari Dinas Kehutanan Kabupaten, menyusul adanya bantuan 3.600 bibit pohon bagi Desa Cikembulan, terdiri rambutan, lengkeng serta sukun yang juga akan ditanam pada sepanjang bantaran Sungai Cigunung Agung.

          Taman Satwa satu-satunya di Provinsi Jawa Barat ini, berhasil pula membudidayakan angsa hitam, meski tidak dilindungi undang-undang, tetapi satwa import tersebut selama ini sangat sulit berkembang biak.

          Dari lima telurnya gagal diproses pada mesin peretas, namun satu diantaranya berhasil menetas secara alami, berhasil menetas pula dua ekor cangak merah maupun bangau, katanya.

          Dalam waktu dekat koleksi satwanya akan kembali bertambah, berupa pengadaan seekor Jalak Bali, bahkan diagendakan bisa memperoleh “orang utan”, karena selama ini terus menjalin koordinasi dengan pihak BKSDA.

          Serta lembaga konservasi lainnya, yang mungkin mengalami kelebihan koleksi jenis satwa langka dan dilindungi undang-undang, lainnya. Sehingga bisa terus menambah koleksi Taman Satwa Cikembulan, yang saat ini memiliki sekurangnya 53 spisies.

          Termasuk sepasang Harimau Sumatera (Phantera Tigris Sumatrae), sepasang beruang madu, macan tutul, buaya, rusa, kasuari serta satwa lainnya. *** (John).
  • Sekda Garut, H. Hilman Faridz, SE, M.Si Sangat Apresiasi Dan Bersyukur Atas Pembangunan Ruas Jalan Cuku-Rancabuaya, Bisa Hidupkan 12 Obyek Wisasta Gasela. (Foto : Farhan Aulia/ naskah John Doddy Hidayat).
    Garut  News, ( Jumat, 15/10 ).

           Pembangunan ruas jalan mulai Cukul Pangalengan Bandung sampai Sukarame, Cisewu dan Rancabuaya di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dipastikan bisa menghidupkan dan memacu pengembangan 12 obyek wisata di kawasan “Garut Selatan” (Gasela).

           Keberadaan jalan baru, berkonstruksi hotmix sepanjang 6 km selebar 6-8 meter, yang semula 3,5 meter itu, juga dapat dengan sendirinya menumbuh-kembangkan sentuhan investasi, karena terdapatnya sarana pengakomodasian bagi kalangan wisatawan maupun pelancong.

          Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, H. Hilman Faridz, SE, M.Si kepada Garut News, seusai Shalat Jumat.

          Sehingga katanya, memacu kalangan investor melengkapi perangkat atraksi wisata, termasuk memaksimalkan potensi hamparan pasir putih yang membentang 83 km lebih, pada lintasan pantai Gasela, atau terpanjang di Provinsi Jawa Barat.

          Diserukan agar warga Kabupaten Garut, menyusukuri proyek pembangunan monumental Gubernur H. Ahmad Heryawan bersama ketua DPRD Jabar, yang menerapkan pola pelebaran jalan kelas IV peninggalan Belanda, menjadi lintasan ruas jalan provinsi karya Putra Indonesia.

          Rasa syukur dan apresiasi, dikemukakan pula atas upaya pemerintah provinsi, secara khusus diwujudkan melalui pembangunan jalan provinsi Cukul – Rancabuaya, yang juga sebagai jawaban permasalahan selama ini, banyak terdapat titik lokasi krusial bencana tanah longsor.

          Menyusul pada ruas jalan peninggalan Belanda itu, selama ini dinilai berkondisi kurang menguntungkan akibat kerap dilanda bencana alam, sehingga dibangunnya jalur baru bisa mempermudah akses mobilisasi transfortasi ke titik pengembangan ekonomi di Rancabuaya.

          Bermanfaat mendongkrak laju petumbuhan perekonomian riel masyarakat, mewujudkan banyak inovasi serta pertumbuhan perekonomian pada kawasan Jabar selatan lainnya.

          Sebagaimana diharapkan Gubernur Heryawan, agar kegiatan mobilisasi perekonomian masyarakat tidak tersendat, terbukanya usaha sektor industri rumah tangga warga, sekaligus pengembangan lembaga pendidikan formal, yang antara lain akan dibangun Sekolah Dasar (SD).

          Meski adanya aksebilitas tersebut, masih diperlukan peran masyarakat turut memelihara badan jalan termasuk drainase pada kiri dan kanan jalan, penataan sepanjang jalan supaya tidak bermunculan bangunan liar serta terjaga kondisi estetikanya, sebagai daya tarik wisatawan.

          Karena sarana itu, bisa memperluas dan mempercepat jangkauan pemasaran produk potensi sumber daya alam dari Gasela, yang patut disikapi dengan rasa memiliki berbagai komponen dan elemen masyarakat, antara lain dengan menjaga dan membersihkan dari tumpukan sampah.

          “Alhamdullah, optimis bisa membawa keberkahan, sekaligus memperlancar mekanisme tata pemerintahan, memudahkan proses pelayanan publik, dengan memanfaatkannya secara maksimal,” ungkap Sekda Hilman Faridz.

          Pembangunannya, dikerjakan sejak Juli dan tuntas pada Desember mendatang, menyerap biayaRp33 miliar bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat 2010.

          Diagendakan mulai 2011 mendatang, dibangun pula ruas jalan Talegong – Caringin – Rancabuaya, sehingga bisa menghubungkan Bandung – Rancabuaya hingga ke Pangandaran Kabupaten Ciamis, ungkap Kabag Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya, M.Si menambahkan di Talegong, 120 km aras selatan dari Pusat Kota Garut.***(john).
  • Garut  News, ( Selasa, 12/10 ).

         Pengembangan agro wisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat, di dukung keunggulan potensi sumber daya alam yang komparatif, antara lain sumber air panas alami Cipanas paling berkualitas di Indonesia.

         Selain jernih juga tidak berbau belerang, selain itu terdapat beragam obyek wisata alami yang belum tentu bisa ditemukan di daerah lainnya, ungkap Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda setempat, H. Budiman, SE, M.Si kepada Garut News, Selasa.

         Sehingga sektor pariwisata Garut, akan terus dipacu bisa banyak memberikan kontribusi terjadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), menyusul dari sekitar Rp90 miliar PAD Garut sebagian terdapat berasal dari pajak pembangunan restoran, rumah makan dan perhotelan.

         Juga retribusi obyek daerah tujuan wisata (ODTW), yang harus terus-menerus “dieskplore” keberadaannya, meski setiap ODTW dituntut dapat memberikan kualitas jasa layanan terbaik kepada para pengunjung, katanya.

         Maka perlu dilakukan pembenahan manajerial dengan mengutamakan aspek penyediaan sarana-prasarana wisata, termasuk sarana pendukung seperti akses jalan, sarana transfortasi juga pemeliharaan, agar kondisi potensi wisata tersebut tidak mengenaskan.

         Disusul kesiapan sumber daya manusia pengelola industri pariwisata, dengan keterampilan tinggi, sedangkan untuk meningkatkan citra kepariwisataan dapat melalui inovasi, dengan menyertakan pegiat serta pecinta pariwisata, supaya selalu mewujudkan sesuatu yang berbeda.

         Kemudian promosi wisata, antara lain gencar digelar pada momentum penting maupun event tertentu, diantaranya pada rangkaian peringatan hari jadi Garut sekaligus menampilkan beragam produk budaya etnik yang unik, katanya.

         Bahkan pertunjukan seni tradisional, bisa ditampilkan setiap menjelang penyelenggaraan seminar, lokakarya maupun workshop, sebagai upaya promosi yang efektif apalagi jika dihadiri berbagai kalangan dari dalam dan luar negeri.

        Sementara itu, Ketua DPC Garuda Putih Kabupaten Garut, Iman Hidayat menyatakan, lembaganya sebagai penghimpun dan pemelihara serta pengembangan beragam kesenian tradisional Sunda, agar tidak punah serta bisa tampil mengglobal.

          Karena itu, akan menyelenggarakan audence dengan para penentu kebijakan di lingkungan Pemkab dan Setda setempat, dengan harapan mendapatkan dukungan moril dalam mewujudkan misi organisasinya, yang sekaligus menunjang pengembangan industri pariwisata daerah, katanya. ***(John).

  • ( Oleh ; John Doddy Hidayat )

          Sekurangnya 50.283 hektare sawah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang terhampar hingga pada celah areal perbukitan, juga puluhan ribu hektare kawasan perkebunan serta hutan sub trofisnya,  merupakan potensi ekonomi yang bernuansakan industri pariwisata.

         Jika pada setiap jengkal kawasannya, dikemas dengan sentuhan kreativitas sadar wisata masyarakat sekitarnya, dipastikan bisa dijual kepada wisatawan domestik maupun mancanegara, terutama yang berdatangan dari kepenatan suasana kota-kota besar.

          Mereka bisa menikmati Garut sejuk, asri serta bersih, yang dikelilingi pegunungan dan beningnya aliran air, sehingga diperlukan upaya masyarakat dengan dukungan pemerintah daerah setempat untuk memelihara, menjaga bahkan melestarikan alam lingkungannya masing-masing.

         Selain itu, membenahi serta menata lingkungan menjadi semenarik mungkin, untuk disinggahi wisatawan dari manapun, sekaligus disediakannya beragam komoditi bernilai ekonomi termasuk sarana-prasarana penunjang wisatawan.

          Kreativitas dan inovatif sadar wisata masyarakat, bisa direalisasikan sesuai dengan kemampuan sosial ekonomi masing-masing individu, diantaranya menyediakan sarana berteduh berbahan baku bambu juga cenderamata seperti miniatur domba Garut.

          Sedangka jenis kulinernya, bisa berupa kemasan wajit, angleng, jeruk serta dodol, termasuk lotek dan karedog.

          Sementara itu, Wakil Bupati Garut Rd Diky Chandra melalui Garut News mengajak seluruh komponen dan elemen masyarakat di daerahnya, agar berpola hidup sehat serta berpikir cerdas untuk berkreativitas, mengembangkan kemajuan potensi wisata di lingkungannya masing-masing.

           Dia mengingatkan, keamanan dan kenyamanan wilayah bisa mendatangkan wisatawan, apalagi disuguhi beragam kreativitas masyarakat yang menarik dan inovatif, antara lain pertunjukan pencak silat, atraksi ketangkasan domba Garut serta beragam tampilan seni tradisional.

          Menyusul kondisi panorama alam Garut, sangat mendukung pengembangan dunia wisata, bentangan hamparan pantainya sejauh 83 km lebih atau terpanjang di Provinsi Jawa Barat.

          Bahkan pantai Rancabuaya, merupakan kawasan pantai yang paling sejuk di dunia, meski langsung berbatasan dengan laut bebas, Samudera Hindia.

           Pemkab Garut, juga bisa mengembangkan wisata ilmiah, berupa pembuatan simulasi perjalanan ke angkasa luar, pada Stasiun Peluncuran Roket (Staspro) milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di Cilauteureun Pameungpeuk. 

          Pengembangan wisata “zoology”, dapat dilaksanakan di kawasan “leuweung” (hutan) Sancang Kecamatan Cibalong, yang memiliki beberapa jenis spisies vegetasi terlangka di dunia.

          Sedangkan keunikan alami lainnya di Kabupaten Garut, air terjun “Sayang Heulang”

          Selain itu terdapat hamparan Pantai Gunung Geder, di Kecamatan Cikelet, sekitar 95 km arah selatan dari Pusat Kota Garut, bentangan pasir putihnya menyerupai keindahan Pantai Kuta Pulau Dewata, Bali.

         Terdapat pula kawasan lindung Pantai Sancang, yang memiliki keanekaragaman biota laut memikat dan langka di dunia.

         Kawasan perkebunan tehnya, tersebar di Dayeuh Manggung Kecamatan Cilawu, Cikajang, Cisompet, Pakenjeng terdapat pula perkebunan karet serta kelapa sawit, juga perkebunan akar wangi berkualitas ekspor.

         Kabupaten Garut berpenduduk sekitar 2.401.248 terdiri 1.216.139 laki-laki dan 1.185.109 perempuan dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) nya 1,59 persen setiap tahunnya.

         Kecamatan Garut Kota, Malangbong dan Karangpawitan merupakan tiga wilayah kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak, masing-masing 126.429, 118.606 dan 115.926, sedangkan jumlah penduduk paling sedikit kecamatan Mekarmukti (15.601).

          Mekarmukti serta kawasan Garut selatan lainnya, dengan luas wilayah dua pertiga namun penduduknya sepertiga, meski pada wilayah tersebut memiliki beragam potensi sumber daya alam yang berlimpah ruah, termasuk potensi wisatanya.

          Sehingga diperlukan kreativitas dan inovasi masyarakatnya, mengembangkan potensi wisata, menyusul kawasan Garut selatan telah dilintasi jalur lingkar ruas jalan Jawa Barat selatan, yang menembus hingga ke Kabupaten Tasikmalaya dari Kabupaten Sukabumi.

          Sepanjang jalur tersebut, banyak lokasi pertanahan yang telah dimiliki warga perkotaan, sebagai investasi masa depan mereka, meski saat ini umumnya masih berkesan diterlantarkan.

         Beberapa bangunan vila maupun tempat peristirahatan telah didirikan, warga setempat sebagian besar sebagai pekerja atau penggarap tanah.

          Karena itu denyut dan bangkitnya perekonomian masyarakat, hanya bisa disikapi dengan pengembangan kearifan lokal mereka, yang diwujudkan dengan kreativitas serta inovasi mengembangkan sadar wisata, mewujudkan sektor perekonomian secara mandiri. ***(John/ 09/10).
    karena air laut yang justru bermuara ke sungai, padahal di belahan dunia manapun air sungai lah yang bermuara ke laut.
  • Garut News, ( Jumat, 8/10 ).

          Potensi air panas alami di Kampung/ Desa Sukamulya Kecamatan Pakenjeng, sekitar 67 km arah selatan dari Pusat Kota Garut, Jawa Barat, selama ini sangat memerlukan sentuhan investor, untuk bisa dikembangkan menjadi industri pariwisata bernilai ekonomi tinggi.

          Karena selama ini, hanya memiliki kolam renang berukuran 10 x 20 m, serta kolam renang untuk anak-anak berukuran 5 m2, yang dibangun serta dikelola sangat sederhana oleh pemilik tanahnya, Agus, ungkap Camat Pakenjeng Drs Jajat Darajat kepada Garut News, Jumat.

         Padahal setiap pekan terutama pada hari libur, termasuk Sabtu dan Minggu banyak diserbu pengunjung dari manapun untuk berenang, dengan ongkos atau harga karcis Rp1.000,- per orang, kondisi airnya sangat jernih atau sama sekali tidak berbau belerang.

         Selama ini, sumber air panas tersebut keluar dari dalam tanah melalui celah bebatuan di perbukitan sekitarnya, kemudian oleh pemilik tanah langsung di tampung di kolam untuk dijadikan sarana berenang.

         Sehingga temperatur airnya sangat panas, karena tidak diawali dengan campuran air dingin, meski sekitar lokasi wisata sederhana itu, juga terdapat air pancoran yang jernih dan dingin bersumber dari dinding perbukitan sekitarnya, katanya.

         Wilayah Kecamatan Pakenjeng, dengan 12 desa berpenduduk 60.000 an jiwa yang tersebar pada wilayah seluas 19.000 an hektare, mata pencarian sebagian besar warganya bertani di perbukitan, karena kondisi tofografinya terbilang terjal.

          Pakenjeng juga memiliki potensi perkebunan kelapa sawit, pabrik minyak sawit (CPO/ crude palm  oil), perkebunan karet serta banyak dikelilingi hutan lindung.

         Namun di wilayah kecamatan ini, banyak terdapat tanah retak bahkan kerap terjadi bencana longsor  serta banjir lumpur, yang kerap merusakan badan jalan desa serta jembatan, termasuk mengancam pemukiman penduduk. **** (John).
  • Garut  News, ( Minggu, 3/10 ).

         Wakil Bupati Garut, Rd. Diky Chandra mengajak seluruh komponen serta elemen masyarakat, untuk berpola hidup termasuk berpikiran sehat dan cerdas sekemilau intan.

         Bersikap manis semanis dodol Garut serta bertarung tangguh setangguh domba Garut, imbuhnya melalui Garut News, yang juga diharapkan bisa sekaligus meningkatkan perkembangan kemajuan industri pariwisata di seluruh daerahnya.

         Terkait penyelenggaraan Gebyar Posyandu 2010 “Gizikita” di Alun-Alun, Minggu memiliki ikon kecerdasan dan kesehatan seseorang dan siapapun dapat mewujudkan beragam kreasi, yang menunjang pula perkembangan dunia wisata di daerah, tegasnya.

         Wabup katakan, selain di daerahnya terdapat potensi akar wangi yang memproduksi minyak bernilai ekonomi tinggi, juga terdapat kreasi ikutannya berupa beragam aksesori dari akar wangi, selain itu, Garut pun memiliki taman satwa Cikembulan.

        Perhelatan yang digelar “konsorsium rela untuk mereka”, disemarakan artis KDI dengan beragam kegiatan, diantaranya disediakannya anjungan USG, Pojok Posyandu, lomba mewarnai bagi anak-anak, penimbangan balita, pojok permainan memancing serta lempar bebek.

         Terdapat pula dokter serta akhli gizi, sekaligus penghimpunan dana dari para dermawan untuk menunjang berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan. *** (John).
        

  • Garut  News, ( Sabtu, 2/10 ).

          Kabupaten Garut, Jawa Barat, sekurangnya memiliki 28 potensi lokasi maupun obyek wisata alami, bahkan puluhan produk kearifan lokal budaya termasuk seni “buhun” (warisan turun temurun), yang terbilang langka.

         Berdasarkan pantauan serta kajian lapangan Garut News, selain memiliki sumber air panas alami paling berkualitas di Indonesia, yakni Cipanas, juga terdapat hotel dan lapangan Golf Flamboyant Ngamplang.

         Kemudian situ (danau) Bagendit, Kawah Darajat, Situ Cangkuang, curug (air terjun) Cimandi Racun, Curug Citiis yang bersebelahan dengan gunungapi Guntur, hamparan Pantai Santolo, Curug Orok, serta potensi wisata ziarah Makam Godog.

         Disusul Kawah Gunungapi Papandayan dengan hamparan kaldera terluas di Asia Tenggara, Pantai Sayang Heulang, Pantai Cijeruk Indah, Pantai Karang Numpang, Pantai Cijayana, “Leuweung” (hutan) Lindung Sancang, juga terdapat Pantai Rancabuaya.

         Selanjutnya Curug Cihanyawar, peninggalan Situs Ciburuy, Kampung Adat Dukuh, Pantai Darmaga, Makam Cinunuk, Kawah Talaga Bodas, Air Terjun Neglasari, Makam Jafar Sidik, Pantai Karang Paranje, Air Terjun Sanghiang Taraje, serta pantai Gunung Geder.

         Sedangkan seni buhun Garut, diantaranya Surak Ibra, Hadro, Pencak Ular, Debus, Gesrek, selain itu terdapat pula “Lais” berupa atraksi dengan seutas tali yang diikatkan pada kedua ujung bambu setinggi belasan meter, tanpa dilengkapi perangkat pengaman.

          Hamparan pantai Garut selatan, mencapai 83 km lebih atau terpanjang di Provinsi Jawa Barat, yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia maupun laut bebas, kerap dilintasi jalur pelayaran internasional.

          Sementara itu, Taman Satwa Cikembulan, merupakan potensi obyek wisata baru, dan satu-satunya di Provinsi Jawa Barat, yang memiliki koleksi lebih dari 53 spisies satwa langka  dilindungi Undang-Undang.

         Berlokasi di Desa Cikembulan Kecamatan Kadungora, sekitar 15 km arah barat dari Pusat Kota Garut, ungkap Managernya, Rudy Arifin, SE kepada Garut News, Sabtu.(John).

     
  • .Objek wisata dan daya tarik olah raga Paraglading Gunung Haruman tersebut berlokasi di Desa Haruman Sari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat. Status kepemilikan tanah yang digunakan untuk Paraglaiding adalah tanah masyarakat yang masih belum dikelola secara khusus. Gunung Haruman memiliki ketingian lebih kurang 1300 m diatas permukaan laut dan gunung ini bukan merupakan jenis gunung berapi. Konfigurasi umum lahan adalah bergunung dengan kemiringan lahan agak curam yang daya serap tanahnya baik, satabilitas tanah baik dan jenis material tanahnya secara umum pasir berbatu. Gunung Haruman ini merupakan sebuah objek yang digunakan untuk olah raga Paraglaiding bagi orang-orang pecinta terbang layang.    

  • Kampung pulo merupakan suatu perkampungan yang terdapat di dalam pulau di tengah kawasan Situ Cangkuang. Kampung Pulo ini sendiri terletak di Desa Cangkuang, Kampung Cijakar, kecamatan Leles, Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat.
    Adapun batas administrasi dari Kampung Pulo adalah sebagai berikut:
    Utara : desa Neglasari kecamatan Kadungora
    Selatan : desa Margaluyu dan desa Sukarame kecamatan Leles
    Timur : desa Karang Anyar dan desa Tambak Sari kecamatan Leuwigoong
    Barat : desa Talagasari kecamatan Kadungora dan desa Leles Kecamatan Leles 

  • Curug Cimandi Racun atau sering disebut juga Curug Cibuni Racun terletak di Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, dan di sebelah utara berbatasan dengan Desa Rancasalak, Desa Danu di sebelah barat, Desa Cikelet di sebelah selatan, dan Desa Ranca Salak di sebelah timur. Luas kawasan desa sebesar 988.602 ha, sedangkan luas objeknya sekitar 1 ha yang status kepemilikannya adalah tanah adat masyarakat Kampung Pasir Kunci dan Kampung Singkur.

    Aktivitas yang dapat dilakukan di Curug Cibuni Racun ini antara lain menikmati pemandangan alam. Kawasan ini belum dikelola secara baik dan profesional. Salah satu penyebabnya karena objek ini masuk dalam area tanah adat maka penyediaan fasilitas atau prasarana tidak begitu berorientasi pada usaha. 


  • Gunung Guntur adalah salah satu gunung yang dimiliki oleh Kabupaten Garut, yang terletak di Kampung Dukuh Desa Pananjung Kecamatan Tarogong Kaler. Gunung ini memiliki luas kawasan sekitar 250 ha yang masih berupa areal terbuka, dan seluruhnya dikelola oleh BKSDA Jawa Barat II yang mengacu pada aspek legalitas berupa SK Mentri Kehutanan No:274/kpts II/99. Wilayah Gunung Guntur terletak 3 km dari ibukota Kecamatan Tarogong Kaler dan 7 km dari ibukota Kabupaten Garut. Gunung Guntur yang merupakan gunung yang masih aktif dengan aktivitas vulkanik ini memiliki ketinggian 2.000 m dari permukaan laut dan memiliki satu kawah yang terdapat di salah satu puncaknya. Gunung Guntur memiliki karakter bentang alam yang unik yaitu memiliki tiga bukit pada puncaknya, yang masing-masing bukitnya memiliki ketinggian 1000 m (dari kaki gunung), 1200 m, dan 1300 m pada puncak paling tinggi. Gunung ini memiliki daya tarik yang berupa medan gunung yang menantang, lembah, air terjun, sungai, panorama alam dan kawah. Gunung Guntur memiliki konfigurasi umum lahan bergunung dengan kemiringan lahan yang sangat curam dan memiliki material tanah berupa tanah pasir berbatu. Untuk stabilitas tanahnya wilayah ini tergolong labil, dengan tingkat kelongsoran tanah yang tinggi dan daya serap tanah yang cukup. 


  • Gunung Guntur adalah salah satu gunung yang dimiliki oleh Kabupaten Garut, yang terletak di Kampung Dukuh Desa Pananjung Kecamatan Tarogong Kaler. Gunung ini memiliki luas kawasan sekitar 250 ha yang masih berupa areal terbuka, dan seluruhnya dikelola oleh BKSDA Jawa Barat II yang mengacu pada aspek legalitas berupa SK Mentri Kehutanan No:274/kpts II/99. Wilayah Gunung Guntur terletak 3 km dari ibukota Kecamatan Tarogong Kaler dan 7 km dari ibukota Kabupaten Garut. Gunung Guntur yang merupakan gunung yang masih aktif dengan aktivitas vulkanik ini memiliki ketinggian 2.000 m dari permukaan laut dan memiliki satu kawah yang terdapat di salah satu puncaknya. Gunung Guntur memiliki karakter bentang alam yang unik yaitu memiliki tiga bukit pada puncaknya, yang masing-masing bukitnya memiliki ketinggian 1000 m (dari kaki gunung), 1200 m, dan 1300 m pada puncak paling tinggi. Gunung ini memiliki daya tarik yang berupa medan gunung yang menantang, lembah, air terjun, sungai, panorama alam dan kawah. Gunung Guntur memiliki konfigurasi umum lahan bergunung dengan kemiringan lahan yang sangat curam dan memiliki material tanah berupa tanah pasir berbatu. Untuk stabilitas tanahnya wilayah ini tergolong labil, dengan tingkat kelongsoran tanah yang tinggi dan daya serap tanah yang cukup. 


  • Hutan Sancang merupakan hutan alami, dan terletak di bagian selatan Kabupaten Garut (berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya), tepatnya di Desa Sancang Kecamatan Cibalong dan memiliki luas 2.157 ha. Wilayah ini berada di ketinggian 0-3 m di at as permukaan taut, dan mempunyai konfigurasi umum tahan yang datar hanya terdapat tebing-tebing curam di sebagian pesisir pantai, khususnya di daerah sebelah timur yaitu wilayah Karang Gajah. Hutan yang langsung bersentuhan dengan Samudra Indonesia ini mempunyai temperatur rata-rata 27?C per tahun, dengan suhu antara 17?C-28?C. Material tanahnya berpasir dan tanah gambut di bagian pesisir, sedangkan di daerah yang mempunyai radius 200 m dari garis pantai memiliki material tanah daratan pada umumnya, yaitu tanah hitam berbatu dengan tingkat kestabilan dan daya serap tanah yang cukup baik. Kondisi lingkungan wilayah Hutan Sancang termasuk ke dalam kategori bentang alam yang baik dan menarik serta unik. Hutan Sancang juga merupakan cagar alam yang dilindungi dan memiliki ekosistem hutan hujan tropis. 

  • Pantai Cijeruk Indah adalah merupakan objek dan daya tarik wisata pantai di Kabupaten Garut yang terletak di Desa Sagara dan di Kecamatan Pameungpeuk serta di Propinsi Jawa Barat. ODTW ini dikelola oleh Kompepar Yayasan Cijeruk Indah, dengan status kepemilikan oleh BKSDA dan Perkebunan. Dengan 2 aspek legalitasnya, yaitu : Pasal 50 ayat (3) huruf a & b UU No. 41 tahun 1999 dan Pasal 78 ayat (5) UU No. 41 tahun 1999. Lingkungan fisiknya terdiri dari : luas kawasan sebesar 4700 m2, luas ODTW sebesar 2157 m2 dengan waktu kunjungan selama 24 jam. Menurut tata guna lahan kawasan tersebut diperuntukkan guna lahan perkebunan, pemukiman, pariwisata, dan hutan produksi (karet). Pantai ini mempunyai batas Administrasi yaitu sebelah Utara di Desa Singaraja, Barat di Desa Karyasari , Selatan di Samudra Hindia dan Timur di Cipatujah. Batas Alam kawasan ini adalah Utara di Kubang Umen (lahan Gambut/Rawa), Barat di Sungai Cimerak, Selatan di Samudra Hindia dan Timur di Hutan Sancang. Kawasan Cijeruk Indah memiliki temperatur rata-rata 27?C per tahun, minimum tahunan 17?C, dan temperatur maksimum 28?C per tahun, dengan penyinaran matahari rata-rata sedang, dan kekuatan tiupan angin yang besar. 

  • Pantai Karang Paranje adalah salah satu objek wisata pantai di Kabupaten Garut yang belum dikembangkan menjadi objek wisata , dan memiliki temperatur antara 17-27 derajat celcius. Sinar matahari di pantai ini rata-rata terik dan mempunyai tiupan angin yang besar. Pantai ini mempunyai potensi wisata berupa keindahan alam pantai dengan terdapatnya gugusan karang di tepi pantai, sehingga pantai ini memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri. Di pantai ini juga dapat dinikmati suasana sore yang eksotis dari matahari terbenam (sunset) secara jelas.
    Luas area pantai ini 9 ha dengan luas kawasan sebesar 12-13 ha. Dari keseluruhan luas tersebut belum ada area yang dibangun untuk fasilitas pariwisata, dan hanya digunakan sebagai pemukiman penduduk, dan yang sarna sekali belum digunakan untuk apapun sebesar 4 ha. Akan tetapi masyarakat setempat telah menyiapkan area tertentu yang akan dimanfaatkan untuk sektor Pariwisata. Masyarakat setempat sangat mendul
    Di pantai ini hanya terdapat sebuah lapangan bola dan jembatan yang menghubungkan antara daratan dengan pesisir pantai Karang Paranje, serta sebuah danau alami yang sering digunakan masyarakat untuk menangkap ikan.
    Pantai ini memiliki konfigurasi lahan datar dengan kemiringan yang landai serta stabilitas tanah dan daya serap tanah yang baik. Jenis material tanah pesisir pantai berupa pasir halus berwarna putih dan gugusan batu karang yang membantang di daerah pesisir pantai. Perairan pantai berwarna biru, dengan bau air dan temperatur yang normal, serta kemiringan dasar Jaut yang sedang. Pantai ini termasuk kedalam kategori pantai yang stabil karena tingkat abrasi yang kedl dan memiJiki tinggi gelombang rata-rata sebesar 1-2 m.
    Rumput laut merupakan flora laut yang dominan, sedangkan fauna laut yang dominan adalah ikan kecil, kerang dan siput. Salah satu keindahan pantai Karang Paranje adalah pasir yang berwarna putih bersih dengan panjang tepi pantai lebih dari 2.000 meter dan lebar 100-200 meter. Untuk daerah tepi pantai flora dominannya adalah pandan bidur yang daunnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat anyaman.
    Kualitas dan kebersihan lingkungan pantai tergolong baik, karena pantai ini memang belum tersentuh pembangunan sarna sekali. Secara umum di pantai ini tidak ditemukan berbagai bentuk pencemaran (air, udara, dan tanah), serta tidak terdapat vandalisme dan pencemaran sampah. Dan juga pantai ini memiliki visabilitis bebas, dan tingkat kebisingan yang rendah.
    Batas administrasi dari Pantai Karang Paranje ini adalah
    sebagai di sebelah utara berbatasan dengan Desa Singajaya, sebelah barat dengan kota Pameungpeuk, sebelah selatan dengan Samudra Hindia, dan di sebelah timur dengan Desa Cipatujah. 


    Sumber  : Pemerintah Kabupaten Garut Online

  • Pantai Rancabuaya memiliki ketinggian 0-200 m di atas permukaan laut, curah hujan sebesar 1.200 mm/tahun dengan penyinaran matahari yang sedang dan kekuatan tiupan angin kecil. Perairan pantai berwarna biru, bau air normal, dan temperatur normal. Tinggi gelombang rata-rata kurang dari 1 meter, dan material dasar laut berupa pasir halus, batu karang, dan pasir kasar termasuk daerah sepanjang garis pantai. Kemiringan laut landai, serta ditumbuhi rumput laut dan gang gang hijau sebagai flora laut dominan. Sedangkan fauna laut dominannya adalah ikan tuna dan ikan karang. 

    Daerah pesisir pantai yang landai ini memiliki material berupa pasir halus putih bersih, dengan panjang 1.000-2.000 dan lebar 100-200 m, serta tingkat abrasi yang kecil, sehingga stabilitas pantainya eukup baik. Flora dominan yang berada di tepi pantai adalah pohon kelapa dan pohon ketapang. Pantai Rancabuaya memiliki kualitas lingkungan dan kebersihan yang baik, dan hampir tidak terdapat berbagai bentuk pencemaran. Pantai ini memiliki visabilitas bebas dengan tingkat kebisingan yang rendah.
    Secara administrative, di sebelah utara Rancabuaya berbatasan dengan
    Desa Caringin, di sebelah barat dengan Samudra Hindia, sebelah selatan dengan Desa Indralayang, dan di sebelah timu, berbatasan dengan Desa Sinarjaya. Seeara alamiah, lingkungan alam yang menjadi batas pantai ini adalah lahan pertanian dan perkebuna!l di sebelah utara, Samudra Indonesia di sebelah barat dan timur, dan lahan pertanian di sebelah selatan. 


    Sumber : Pemerintah Kabupaten Garut Online
  • Pantai Cijayana merupakan salah satu pantai di daerah Pameungpeuk-Garut yang berpotensi untuk dijadikan objek wisata pantai. Pantai yang tepatnya berada di Desa Cijayana Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut ini memiliki luas kawasan kurang lebih 9 ha dengan konfigurasi umum lahan datar serta kemiringan lahan landai dengan stabilitas tanah sedang dan daya serap tanah yang baik. Pantai ini mempunyai jenis material tanah berupa pasir halus dengan warna alami putih kecoklatan.

  • Asal mula air terjun ini disebut Sanghiyang Taraje karena pada jaman dahulu air terjun ini digunakan oleh Sangkuriang untuk naik ke langit mengambil bintang atas permintaan Dayang Sumbi. Di dekat air terjun ini juga terdapat sebuah batu berbentuk tapak raksasa yang konon itu adalah tapak Sangkuriang tetapi jarang sekali orang yang dapat menemuinya. Sedangkan batu yang ada di bawah tepat air terjun menurut masyarakat setempat dipercaya sebagai tempat penyimpanan bintang (harta karun) Sangkuriang tetapi konon tempat itu dijaga oleh Belut raksasa, dan seringkali dilihat oleh masyarakat. 


    Air terjun Sanghiyang Taraje terletak di Desa Pekenjeng Kecamatan Pamulihan. Luas kawasan air terjun ini 500 m2, tinggi air tejun ini 100 m.

    Curug ini mempunyai ketinggian rata ? rata diatas laut 660 m dpl. Luas kawasan air terjun ini 0,5 Ha.dengan tinggi air terjun sekitar 45 m. jarak kawasan air tejun ini dari kecamatan ialah 32 km, sedangkan dari pusat kota Garut adalah 47 km.


    Sumber : Pemerintah Kabupaten Garut Online
  • Salah satu aktivitas wisata yang ada di Kabupaten Garut berupa arung jeram sungai Cikandang yang terletak di Desa Sukamulya Kecamatan Pakenjeng. Objek wisata ini terletak 400 m di atas permukaan laut dengan konfigurasi umum lahan bergunung, berbukit dan berlembah. Panjang sungai yang sering dipakai sebagai daya tarik wisata arung jeram ini ? 28 km dengan lebar 5-8 m. Kualitas lingkungan dan kebersihan di sungai Cikandang ini tergolong baik karena kawasan wisata arung jeram ini masih sangat alami. Tingkat kemiringan lahan sungai agak curam dengan stabilitas dan daya serap tanah yang baik. Temperatur rata-rata berkisar antara 30-40?C dengan penyinaran matahan rata-rata tergolong terik dan terdapat pengaruh musim pada saat musim hujan air di sungai Cikandang sangat deras sehingga sangat baik untuk melakukan kegiatan wisata arung jeram, sedangkan pada saat musim kemarau menjadi surut sehingga kegiatan wisata arung jeram sulit dilakukan. Kekuatan tiupan angin tergolong tidak terlalu besar.
    Perairan di sungai Cikandang berwarna hijau kecoklatan dengan bau dan temperatur air normal. Rata-rata tinggi arus di Sungai Cikandang 1-2 m, sehingga merupakan tantangan yang menantang dalam kegiatan arung jeram. Material dasar sungai berupa Lumpur, batu kali dan kerikil dengan tingkat kemiringan dasar sungai yang variatif, dari landai ke curam. serta jenis ground cover berupa tanah liat dan bebatuan. Sayangnya terdapat vandalisme yang dilakukan pengunjung dengan mencoret batu-batu di Sungai Cikandang. Flora tepi sungai yang dominan adalah pohon kelapa. kayu albasiah, bambu dan kayu hutan lainnya, sedangkan di sepanjang tepi sungai terdapat fauna seperti monyet dan beberapa jenis burung. Tingkat abrasi tergolong kecil namun pemah tejadi longsor di Desa Neglasan yang dilewati oleh sungai Cikandang. Tingkat visabilitas di kawasan ini bebas dikarenakan masih alami, dan tingkat kebisingan rendah. 


    Sumber : Pemerintah Kabupaten Garut Online
  • Situs Ciburuy yang terletak di Desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong, merupakan situs peninggalan jaman Prabu Siliwangi yang kemudian dilanjutkan oleh anaknya yaitu Prabu Kian Santang. Pada zaman dahulu tempat ini oleh Prabu Kian Santang digunakan sebagai arena pertarungan dengan jawara-jawara di pulau jawa. Awal mula tempat ini
    . dijadikan tempat pertarungan karena pad a suatu hari Prabu Kian Santang menemukan sebuah keris dan beliau mendapat amanat untuk menancapkannya pada sebuah batu sehingga dari batu tersebut keluarlah air, lalu beliau disuruh mengikatkan keris terse but pada sorbannya lalu keris tersebut dihanyutkan hingga keris terse but berhenti. Di tempat keris berhenti tersebutlah Prabu Kian Santang akan mendapatkan lawannya. Pada suatu saat Prabu Kian Santang sedang mengadakan pertarungan di daer9h tersebut tetapi tidak ada satupun lawannya yang dapat mengalahkan Prabu Kian Santang, hingga pada suatu saat datanglah utusan Sayyidina Ali yaitu H. Mustafa untuk melawan Prabu Kian Santang. Akhirnya Prabu Kian Santang dapat dikatahkan. Setelah Prabu Kian Santang dikalahkan, H Mustafa memberikan amanat kepada beliau untuk pergi ke Tanah Suci bertemu dengan Sayidina Ali dan senjata-senjata Prabu Kian Santang ditinggalkan di Ciburuy. Peninggalan sejarah yang terdapat di situs Ciburuy ini antara lain keris, bende (Ionceng yang terbuat dari perunggu), kujang (senjata Prabu Siliwangi), trisula, tombak, dan tulisan jawa kuno yang ditulis Prabu Kian Santang di atas daun nipah dan daun lontar.

    Masyarakat sekitar seGara rutin mengadakan upacara pencucian keris yang dilaksanakan setiap 1 Muharam. Di kawasan situs Ciburuy juga terdapat larangan berupa pantangan dimana setiap hari jumat dan hari sabtu tidak boleh seorangpun memasuki kawasan Situs Ciburuy. 

    Sumber : Pemerintah Kabupaten Garut Online
  • Objek dan daya tarik Gunung/Kawah Papapndayan tersebut terdapat di Desa Sirna Jaya dan Desa Keramat Wangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat. Adapun pengelola objek tersebut adalah BKSDA Jabar II. Sedangkan status kepemilikan tanahnya dikuasai oleh Departemen Kehutanan.

    Luas kawasan objek ini secara keseluruhan 7132 Ha, yang terdiri dari Cagar Alam dengan luas 6807 Ha dan Taman Wisata Alam 225 Ha. Adapun jenis gunung ini adalah jenis gunung berapi yang memiliki ketinggian 2622 m dari permukaan laut. Sedangkan jumlah kawah Papandayan ini terdapat banyak kawah yang aktif, yang diantaranya ada 4 kawah yang meletus pada tahun 2002 yaitu Kawah Baru, Kawah Nagklat dan Kawah 2002 (2). 


    Sumber : Pemerintah Kabupaten Garut Online 

  • Jelajah Garut
    Asal mula air tejun ini dinamakan Curug Orok karena menurut cerita masyarakat setempat pada tahun 1968 ada seorang wanita muda yang membuang bayinya dari puncak air terjun, sehingga air terjun tersebut dinamakan Curug Orok. Kalau dilihat dari beentuknya curug ini mempunyai 2 curug, dimana yang besar melambangkan keberadaan ibu si bayi dan yang kecil melambangkan bayi tersebut.

    Curug orok dengan ketinggian ? 45 M ini sudah menjadi Objek Dan Daya Tarik Wisata (selanjutnya disngkat ODTW) sejak 21 April 1996. Curug Orok merupakan jenis ODTW alam yang terletak di desa Cikandang kecamatan Cikajang Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat. Curug Orok itu sendiri dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara dan dimiliki oleh PT. Perkebunan Papandayan.


    Sumber : Pemerintah Kabupaten Garut Online 
  • Sungai Cimanuk dapat ditempuh hanya 20 menit dari pusat kota , rute yang ditempuh yaitu dari Paderek Maktal Awileuga.
    Selama menelusuri Sungai Cimanuk melewati hutan bambu, tebing yang indah pesawahan dan air terjun. Lama perjalanan dari tempat start-finish kurang kebih 2,5 jam dengan trip pendek 7 km. Sungai Cimanuk merupakan Grade 3.

    Sumber : Pemerintah Kabupaten Garut Online
  • Pantai Sayang Heulang adalah objek wisata alam yang terletak di Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk. Konfigurasi umum lahan berupa dataran dengan kemiringan curam pada daerah sekitar pantai dan stabilitas tanah yang baik.
    Kemiringan dasar laut curam dengan palung Jaut di sekitar pantai. Panjang pantai lebih dari 2 km dan  material pesisir pantai berupa hamparan pasir halus yang berwarna putih bersih. Tingkat abrasi di pantai tersebut dapat dikatakan tinggi yang dilihat dari bentukan pesisir pantai berjenjang antara daerah pesisir pantai dengan area fasilitas. Kualitas lingkungan dan kebersihan sekitar pantai dapat dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari kondisi pesisir yang masih bersih. Status kepemilikan berada ditangan Polisi Air dan Udara, pada waktu-waktu tertentu pantai tersebut dijadikan tempat latihan tentara.

    Sumber : Pemerintah Kabupaten Garut Online
  • Terletak di kecamatan Cikelet Pameungpeuk, Pantai Santolo merupakan salah satu wisata favorit di Kab Garut. Panorama yang indah serta aneka biota laut menjadi unggulan daerah ini. Banyak pula toko cinderamata dengan harga terjangkau.Pantai ini cukup populer sehingga selalu ramai dikunjungi saat musim liburan tiba.

    Sumber : Pemerintah Kabupaten Garut Online
  • Pantai Pasir Gunung Geder merupakan salah satu pantai yang dimiliki oleh Kabupaten Garut dengan pesona yang sangat indah, dengan landscape yang unik juga fasilitas yang dimilikinya diharapkan akan memberikan kenyamanan kepada para pengunjungnya, dengan akses Trans Jabar Selatan maka untuk mencapainya tidaklah terlalu sulit dan akses menuju pantai-pantai Garut Selatan lainnya telah terhubung.
    Sumber : Pemerintah Kabupaten Garut Online
  • Terletak di kawasan Pameungpeuk , pantai dengan gugusan karang dan ombak menawan.Sebuah tempat yang sunyi dan masih jarang terjamah kehidupan kota dengan suasana alam yang indah , hamparan pasir laut, gugusan karang yang terjal di sepanjang pantai adalah daya tarik yang ditawarkan oleh obyek wisata Taman Manalusu.

    Sumber : Pemerintah Kabupaten Garut Online
  • Kampung Dukuh merupakan desa dengan suasana alam dan tradisi . Masyarakat Kampung Dukuh mempunyai pandangan hidup yang berdasarkan Mazhab Imam Syafii. Landasan budaya tersebut berpengaruh pada bentukan fisik desa tersebut serta adat istiadat masyarakat. Masyarakat Kampung Dukuh sangat menjunjung keharmonisan dan keselarasan hidup bermasyarakat. Bentuk bangunan di Kampung Dukuh  tidak menggunakan dinding dari tembok dan atap dan genteng serta jendela kaca. Hal ini menjadi salah satu aturan yang dilatarbelakangi alasan bahwa hal yang berbau kemewahan akan mengakibatkan suasana hidup bermasyarakat menjadi tidak harmonis. Di kampung ini tidak diperkenankan adanya listrik dan barang-barang elektronik lainnya yang dipercaya selain mendatangkan manfaat juga mendatangkan kemudaratan yang tinggi pula. Alat makan yang dianjurkan terbuat dari pepohonan seperti layaknya bangunan, misalnya bambu batok kelapa dan kayu lainnya. Material tersebut dipercaya lebih memberikan manfaat ekonomis dan kesehatan karena- bahan tersebut tidak mudah hancur atau pecah dan dapat menyerap kotoran.

    Untuk pencapaian ke Kampung. Dukuh dapat mempergunakan ojeg dari jalan akses  atau kendaraan minibus  dari kecamatan Pameungpeuk. Jarak yang ditempuh untuk mencapai Kampung Dukuh adalah 7 km dari ruas jalan Pameungpeuk - Cikelet . Perjalanan dilanjutkan dengan jalan menuju kampung Dukuh sepanjang 2 km berupa jalan desa.

    Sumber : Pemerintah Kabupaten Garut Online
  • Terletak di kawasan pameungpeuk kecamatan cisompet , Curug Neglasari melewati perkebunan teh dengan udara yang masih sejuk. Jarak dari pusat kota Garut 59 km dan dapat ditempuh dengan waktu perjalanan sekitar 2,5 jam . Angkutan umum yang digunakan adalah trayek Garut-Cisompet.

    Sumber : Pemerintah Kabupaten Garut Online
  • Terletak jauh di atas permuakaan laut membuat kawasan Kawah Darajat menjadi salah satu tujuan wisata yang ber udara sejuk dan lebih cenderung dingin. Disarankan untuk menuju kawasan ini agar tidak melupakan jaket dan sarung tangan.
    Kawah Darajat terletak di Desa Padaawas, Kecamatan Pasirwangi. Objek wisata ini memiliki daya tarik berupa kawah yang menghasilkan uap panas serta keindahan alam  pegunungan dan perkebunan. Pengunjung yang datang ke kawasan Kawah Darajat dapat melakukan aktivitas wisata tracking, menikmati pemandangan serta penelitian gunung berapi.
    Kualitas lingkungan dikawasan ini dapat dilihat dari tingkat kebersihan dan bentang alam yang sangat terjaga. Untuk ukuran suatu kawasan industri kawasan Kawah Darajat ini tergolong bersih, tidak terdapat pencemaran sampah dan vandalisme.


    Fasilitas yang mendukung kegiatan Pariwisata di kawasan ini adalah
    - Kolam renang dan restaurant yang disebut darajat pass.

    Untuk berkunjung ke Kawah Darajat dapat menggunakan. mobil pribadi atau kendaraan umum dengan rute Tarogong - Pasirwangi.

    Sumber : Pemerintah Kabupaten Garut Online


     Ke halaman sebelumnya
  • Taman rekreasi dan kolam renang air panas cipanas terletak di Cipanas, Kec. Tarogong. Obyek wisata ini merupakan wisata buatan ,dan  saat ini telah banyak Hotel dan Pemandian air panas terdapat di sana.
    Wilayah ini terletak di bawah kaki gunung Guntur , dengan pemandangan yang masih asri serta udara yang sejuk. Kolam air panas yang berasal dari mata air gunung sering dijadikan sarana untuk relaksasi bahkan untuk menyembuhkan berbagai penyakit tertentu.
    Cipanas Garut saat ini menjadi salah satu pilihan favorit wisata warga Garut maupun dari Luar Kota Garut. Untuk anda yang menginginkan sensasi berendam di air panas langsung dari alam harus mencoba salah satu pilihan wisata di Kab Garut ini.


    Untuk mencapai lokasi ini selain menggunakan kendaraan pribadi, dapat juga menggunakan angkutan umum atau angkot jurusan cipanas-tarogong dengan tarif Rp 2.000,00. Akses yang mudah dan dekat dari pusat kota menjadikan cipanas selalu ramai dikunjungi pada saat akhir pekan dan liburan tiba.


    Sumber : Pemerintah Kabupaten Garut Online

Comments

The Visitors says