Panorama Wisata

welcome to our blog

We are Magcro

Footer Widget 3

Diberdayakan oleh Blogger.

Footer Widget 1

Followers

Footer Widget 2

AIR KRAN SIAP MINUM

Labels

Pages

Blogger news

Download

BTricks

BThemes

Recent Posts

Pages - Menu

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

    Posted by: Unknown Posted date: 19.38 / comment : 0

    Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora Garut, atau hanya sekitar enam kilometer dari Tanjakan Nagreg Bandung, ternyata masih menyisakan nuansa Lebaran Idul Fitri 1432 H.

    Bahkan pada setiap rentang kemarau panjang menjelma, bisa menjadi “Oase” padang pasir tandus dan gersang, Taman Satwa satu-satunya di Provinsi Jawa Barat tersebut, dapat pula memenuhi interaksi setiap individu dengan lestari alamnya.

    Juga sekaligus menjadi perekat “silaturahmi” antar individu, ungkap pegawai di lingkungan Dinas Kehutanan Kabupaten Garut termasuk Dadan kepada Garut News , saat jajarannya menggelar Halal Bi Halal di obyek wisata itu, Selasa.

    Dia mengaku bersama keluarga serta rekan se kantor, dapat menikmati suasana alam terbuka sarat beragam vegetasi, termasuk Satwa Langka dilindungi Undang-Undang.

    Suasana “beda” ini, tidak berbanding lurus jika menyelenggarakan perhelatan serupa dalam sekat ruangan di perkotaan, yang sarat beragam aktivitas mobilitas komunitasnya, termasuk kerap diwarnai demo dan unjukrasa, katanya.

    Tetapi di alam terbuka Taman Satwa Cikembulan, sekaligus bisa mengingatkan kembali pentingnya interaksi baik dan sehat, antar individu dengan fauna serta floranya, pada gilirannya pula mewujudkan rasa “syukur”.



    Terlebih lagi, Halal Bi Halal ini pun diwarnai sajian Tausyiah bernilai etika serta norma keagamaan, ujar pegawai Dishut lainnya, menambahkan.

    “Gemersik air, sepoi angin kaki perbukitan Gunung Haruman, juga kerimbunan pepohonan, menyingkap makna alam ini senantiasa bersahabat dengan siapapun, jika ditata, dirawat serta dijaga santun”, tutur Dadan pula.

    Tetapi kerap tersadar, manakala hanya tinggal sebatang pohon kering yang tumbuh, manakala beragam flora dan fauna musnah akibat perilaku manusia, barulah kita terperanjat dengan bibir kelu “uang bukan segala-galanya”.

    “Mencegah fenomena mengerikan tersebut, tengoklah Taman Satwa Cikembulan, Demi Hari Esok yang Lebih Elok,” imbuh Dadan. ***(John).

    icon allbkg

    Tagged with:

    Next
    Posting Lebih Baru
    Previous
    Posting Lama

    Tidak ada komentar:

    Leave a Reply

Comments

The Visitors says